Kebudayaan, Makanan, dan Ciri Khas Probolinggo
Probolinggo adalah salah satu kota di Jawa Timur yang terletak sekitar 100 Km sebelah tenggara dari Surabaya. Kota Probolinggo berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara.Karena letak geografisnya yang dekat dengan selat Madura inilah kota ini memiliki pelabuhan yang cukup besar dan kota ini biasanya dijadikan daerah transit yang menghubungkan dengan kota-kota lain seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang, Situbondo, dll. Julukan yang paling terkenal untuk Probolinggo adalah Kota Mangga dan Anggur. Mengapa demikian? Karena jumlah Mangga dan Anggur di daerah Probolinggo sangat banyak dan kota inilah penghasil Mangga dan Anggur terbaik di Jawa Timur. Mangga yang menjadi ciri khas yaitu Mangga Manalagi. Rasanya yang manis dan lezat membuat banyak orang menyukai buah yang satu ini.
Selain buah-buahan, Probolinggo memiliki makan khas yaitu Nasi Glepungan. Namanya cukup aneh, tapi rasanya sangat lezat sekali. Nasi Glepungan terdiri dari ikan asin, lalapan, sambal pedas, nasi glepungan (sari-sari jagung), sayur kelor, temped an tahu penyet. Kota Probolinggo merupakan pusat makanan sederhana, selain Nasi Glepungan, Probolinggo memiliki makanan khas lagi yaitu Kerupuk Ikan Tengiri. Kerupuk ini terbuat dari campuran ikan tengiri dengan bahan-bahan lainnya.
Ciri khas dan Makanan khas sudah kita bahas. Nah, sekarang kita bahas Kebudayaan khas dari Probolinggo. Ada bermacam-macam Kebudayaan yang dimiliki oleh Kota kecil yang satu ini, contohnya Tari Glipang, Ludruk, Petik Laut, Perahu Hias, dll. Mari kita bahas satu persatu Kebudayaan yang ada di Probolinggo ini.
- Tari Glipang
- Ludruk
- Petik Laut
- Perahu Hias
Dan satu lagi kebudayaan di daerah Probolinggo yang terkenal, tepatnya di daerah Tengger Kabupaten Probolinggo yaitu Upacara Kasada. Upacara Kasada adalah Upacara untuk umat beragama Hindu, yang di laksanakan pada tanggal 14-15 dilakukan di ponten pure luhur. Banyak sekali masyarakat yang menyaksikan upacara yang dimulai pukul 05.00 ini. Setelah upacara, melabuhkan sesaji berupa hasil bumi yang sudah di mantrai dukun kekawah Gunung Bromo. Upacara dilaksanakan pada saat purnama bulan Kasada (ke dua belas) tahun saka, upacara ini juga disebut dengan Hari Raya Kurba.
Sumber : http://atikaeka123.wordpress.com/2014/08/21/kebudayaan-makanan-dan-ciri-khas-probolinggo/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar